GALERI FOTO

Saturday, August 10, 2024

Upacara Apel Tahunan Pondok Pesantren Al-Mujtama' Al-Islami Lampung Kampus Putra : Penguatan Kecerdasan Spiritual dan Intelektual bagi Santri


Lampung Selatan, 11 Agustus 2024 - Pondok Pesantren Al-Mujtama' Al-Islami Lampung Kampus Putra kembali menggelar Upacara Apel Tahunan Santri, sebuah acara rutin yang menjadi simbol kebersamaan, kedisiplinan, dan dedikasi seluruh elemen pondok dalam membangun generasi muda yang berakhlak mulia dan cerdas. Bertempat di lapangan utama pondok putra yang berlokasi di Desa Purwosari, Natar, Lampung Selatan, acara ini dihadiri oleh santri dan asatidz, serta beberapa tokoh penting dari kalangan internal pondok pesantren.


Pimpinan Pondok Pesantren, Dr. KH. Bukhori Abdul Shomad, MA, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menyampaikan amanat yang menjadi inti dari acara ini. Dalam pidatonya yang penuh dengan kebijaksanaan, dan semangat, beliau menekankan pentingnya bagi setiap santri Al-Mujtama' untuk mengembangkan dua jenis kecerdasan yang sangat fundamental, yaitu kecerdasan spiritual dan kecerdasan intelektual.


Beliau menjelaskan bahwa kecerdasan spiritual merupakan landasan utama yang harus dimiliki oleh setiap santri. "Kecerdasan spiritual bukan hanya tentang ibadah yang benar, tetapi juga tentang akhlak yang mulia, bagaimana kita menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT serta sesama manusia," ungkapnya. Kecerdasan spiritual ini, menurut beliau, adalah modal utama untuk menjadi individu yang mampu menghadapi berbagai tantangan hidup dengan penuh kesabaran, keteguhan hati, dan rasa syukur.


Sementara itu, kecerdasan intelektual di Pondok Pesantren Al-Mujtama', menurut Dr. KH. Bukhori Abdul Shomad, MA, bukanlah sekadar gelar akademik tinggi seperti Doktor atau Profesor. "Kecerdasan intelektual adalah kemampuan untuk berpikir kritis dan bertindak dengan bijak," tegas beliau. Hal ini berarti, santri tidak hanya dituntut untuk cerdas dalam hal-hal akademik, tetapi juga harus mampu menggunakan akalnya dengan baik dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil. Kecerdasan intelektual juga mencakup kemampuan untuk menganalisis situasi, memahami permasalahan dengan mendalam, dan mencari solusi yang tepat sesuai dengan nilai-nilai Islam.


Dr. KH. Bukhori Abdul Shomad, MA, juga menekankan bahwa penguasaan kedua kecerdasan ini—spiritual dan intelektual—akan melahirkan kecerdasan emosional & kecerdasan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari. "Dengan memiliki kecerdasan emosional & kecerdasan sosial yang baik, santri akan mampu mengelola perasaan, berempati, dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain," tambahnya. Ini adalah kunci untuk menjadi individu yang seimbang, tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang terpuji dan kemampuan untuk berkontribusi positif dalam masyarakat.


Upacara yang berlangsung khidmat ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari Pondok Pesantren Al-Mujtama' Al-Islami Lampung. Hadir dalam acara tersebut antara lain Ibu Nyai Hj. Nurlailawati, A.Md, Sekretaris Pimpinan Al-Ust Akbar Tanjung, M.Pd, Selain itu, Direktur Pengasuhan Kampus Putri, Al-Ust Faruq Abdul Hakim, S.Pd, Direktur Ma'had Tahfidz Ustzah Afifah Adz-Dzakiyah Bukhori, S.Ag, dan Direktur STAI Abdul Shomad, Al-Ust Dr. Ryan Arief Rahman, M.Ud, juga turut hadir, menandakan pentingnya momen ini dalam kalender akademik pondok.


Upacara Apel Tahunan ini tidak hanya menjadi ajang refleksi bagi para santri, tetapi juga sebagai momen penting untuk memperkuat komitmen dalam menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Al-Mujtama' Al-Islami. Dengan berbagai tantangan zaman yang semakin kompleks, amanat dari Pimpinan Pondok ini menjadi pengingat akan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan spiritual dan intelektual dalam kehidupan seorang santri. Kedua kecerdasan ini diharapkan dapat membentuk santri yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki integritas moral dan kemampuan untuk menjadi pemimpin yang bijaksana di masa depan.


Acara yang digelar pada hari ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan lain, termasuk pembacaan ikrar santri, penyampaian laporan tahunan, dan penampilan-penampilan, serta doa bersama untuk keberkahan dan kesuksesan seluruh santri di masa yang akan datang. Semoga dengan acara ini, Pondok Pesantren Al-Mujtama' Al-Islami Lampung semakin kokoh dalam menjalankan misinya mencetak generasi muslim yang tangguh, berakhlak mulia, dan cerdas dalam segala aspek kehidupan.


_written by sekpim_

Sunday, October 21, 2018

Alasan Mengapa 22 Oktober Sebagai Hari Santri Nasional, yang pernah Nyantri Pasti Bangga!t


HARI SANTRI
Bagaimana tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional? Mungkin dari kami ada yang bertanya-tanya seperti itu. Setiap pemutaran berhak memiliki sejarah tersendiri. Dan setiap sejarah pasti memiliki makna dan filosofi yang harus kita ketahui.
INGIN kita sebagai muslim dan khusus untuk para santri harus tahu sejarah dan latar belakang yang ditetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Hari Santri merupakan sebuah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan kaum santri dalam perjuangannya melawan penajajah yang bertepatan dengan resolusi jihad dari KH. Hasyim pada tanggal 22 Oktober.
Itulah alasan yang mendasari mengapa Hari Santri Nasional ditetapkan pada tanggal 22 Oktober, yang sebelumnya pada tanggal 1 Muharram.
Sejarah membuktikan, para santri bersama dengan pejuang lain memiliki peran yang sangat penting dalam merebut kembali kedaulatan negara republik Indonesia dari penjajah bangsa asing.
Presiden Jokowi juga pernah mengamini peran militer dari kaum santri. Mereka yang ikut berjuang dan memiliki peran dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain KH.Hasyim Asy’ari yang merupakan salah satu tokoh yang mendirikan Nahdatul Ulama, KH. Ahmad Dalan dari Muhammadiyah, A. Hassan dari Persis, Ahmad Soorhati dari Al Irsyad, dan Abdul Rahman dari Matlaul Anwar.
Belum lagi para perwira atau penderitaan Pembela Tanah Air yang ada, banyak dari perdagangan santri. Perjuangan para santri harus diperingatkan menjadi salah satu Hari Besar di Indonesia.

Makna yang Terkandung dalam Hari Santri Nasional




Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober memiliki makna yang sangat dalam bagi kalangan santri sendiri.
Dalam sejarah, peran mereka dalam memperjuangkan bangsa ini dari penjajah sudah tidak diragukan lagi. Mereka ikut berjuang dan mengorbankan nya demi demi mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Sekarang ini, tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional pada tahun 2015 lalu oleh Bapak Presiden Jokowi. Hari itu merupakan sebuah hari yang membangun semangat untuk lebih memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia untuk kedepannya.
Karena mengingat sejarah itu sangat penting sekali. Dari sejarah kita akan mendapatkan ilmu dan wawasan yang begitu luas. Ingatan sejarah akan memberikan bekal karya pada zaman yang modern ini.
Tujuannya apa? Agar kita bisa bermuhasabah diri, Perbaiki kualitas pribadi demi kemajuan bangsa Indonesia untuk kedepannya.

Sejarah Hari Santri Nasional



Ada beberapa alasan pemerintah menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Presiden Jokowi menjelaskan peran penting santri untuk bangsa Indonesia. Para tokoh-tokoh besar yang memiliki andil yang menciptakan pemerintah dan mempertimbangkan Hari Santri Nasional sangat penting ditentukan.
Hal-hal yang sangat penting berkaitan dengan penemuan bangsa Indonesia yang membawa bangsa Indonesia mendapatkan kebebasan dari para penjajah berkat perjuangan para santri dan campur tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Resolusi jihad yang diceruskan oleh NU yaitu KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober pada tahun 1945 di Surabaya untuk memungkinkan dan mengahalangi kembalinya tentara kolonial Belanda yang mengatas namakan NICA.
KH. Hasyim Asy’ari sebagai tokoh besar Yayasan Nahdatul Ulama menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa “Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap orang”
Seruan jihad kognitif yang di kobarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk membersihkan ssemangat para santri Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
Jenderal Mallaby tewas dalam pertempuran yang berlangsung tiga hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 27, 28, 29 Oktober 1945. Ia membunuh bersama dengan pasukannya yang kurang lebih dari 2.000 pasukan.
Hal tersebut yang membuat marah angkatan perang Inggris, hingga berujung pada, peristiwa 10 November 1945 yang merupakan Hari Pahlawan.
Kemerdekaan Indonesia memang tidak lepas dari perjuangan kaum santri dan kaum ulama. Itulah mengapa tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional.
Selamat Hari Santri Nasional. Semoga apa yang menjadi tantangan diperingati Hari Santri Nasional ini dapat dilakukan dengan baik demi terciptanya negara yang maju.

Sumber : https://sahabatnesia.com/hari-santri-nasional/

Tuesday, September 25, 2018

Pimpinan Ponpes Al-Mujtama’ Al-Islami Kawal Jambore Da’i Parmusi






Cibodas, Sekpim Ponpesalmujtama.com – Pimpinan Ponpes al-Mujtama’ al-Islami sekaligus Wakil Ketua Pusat Lembaga Dakwah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Dr. KH. Bukhori Abdul Shomad, MA (BAS) mengawal acara jambore da’i Persaudaraan Muslimin Indonesia yang dibuka oleh Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin, MA, dan dilanjutkan dengan materi tentang Kamtibmas oleh Kapolri Prof. Jend. Pol. M. Tito Karnavian, Ph.D.
Dilansir dari Muslim Obsession bahwa, Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) H. Usamah Hisyam berharap program Desa Madani yang akan dilaksanakan dapat dibantu aparat kepolisian di setiap kecamatan.
“Polisi ini milik negara yang mayoritas umat Islam. Oleh sebab itu kami berharap Parmusi dan Polri bekerja sama dalam banyak hal, terutama dalam program Desa Madani,” ujar Usamah.
Usamah mengutarakan hal itu saat menyambut Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Selasa (25/9/2018).
Tito hadir untuk memberikan ceramah umum kepada sekitar 5.000 dai yang mengikuti Jambore Nasional Dai Parmusi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cibodas, Cianjur.
Pada kesempatan itu Usamah juga mengatakan bahwa tidak ada satupun dai Parmusi yang merupakan teroris. Semua dai Parmusi, sebut Usamah, mencintai Indonesia dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keutuhan NKRI.
Pada sejumlah kesempatan, Usamah sering mengatakan bahwa Program Desa Madani ini adalah sebuah manhaj atau jalan atau metode dakwah yang dirancang untuk menjawab peluang, tantangan dan problematika dakwah dalam rangka membentengi akidah umat Islam Indonesia di berbagai daerah.
Lebih khusus masyarakat di daerah pedalaman, perbatasan, dan pulau terluar yang masyarakatnya terbelenggu dalam kemiskinan serta kehidupannya di bawah garis kemiskinan.
Oleh karena itu, lanjut Usamah, dalam jangka pendek pada tahun 2018 ini diharapkan setiap provinsi setidaknya memiliki pilot project satu Desa Madani.
Sementara dalam program jangka menengah pada tahun 2019 di setiap kabupaten/kota memiliki satu Desa Madani, serta jangka panjang pada tahun 2020 setiap kecamatan setidaknya memiliki satu Desa Madani.
“Harapan saya dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan, di setiap desa sudah terbangun Desa Madani Parmusi,” tandas Usamah. (Fath)

Saturday, March 3, 2018

ALLAHU AKBAR !!! PIMPINAN PONDOK HADIRI SILATURRAHIM AKTIVIS PEJUANG BAITUL MAQDIS

Pimpinan Pondok di Acara Silaturrahim Ulama dan Aktivis Pejuang Baitul Maqdis
Jakarta (3/03/2018) adalah momentum yang sangat berharga bagi ponpes Al-Mujtama'. Pasalnya pimpinan pondok Dr. KH. Bukhori Abdul Shomad, MA. menghadiri acara silaturahim ulama dan aktivis pejuang Baitul Maqdis yang diadakan di hotel Bidakara, Jl. Jend Gatot Subroto Kav 71-73, Pancoran, Jakarta.

Tuesday, February 27, 2018

DAURAH TAHFIDZ MENINGKATKAN KETAQWAAN

Kebahagiaan para santriwati untuk menghafal Al-Qur'an

Jika dunia mengalami bencana besar, seluruh kertas hilang seluruh dokumen, file musnah, softcopy hancur, semua buku2 mendadak hangus terbakar begitu saja, maka Alquran insha allah akan selamat.

Masyaa Allah !!! Masjid Al-Mujtama' Makin Keren !!!

Masjid setelah rehab
Karang Anyar (27/02/2018) adalah hari terakhir dari Proses rehab Masjid Ar-Royyan Pondok Pesantren Al-Mujtama' Al-Islami Putri. Rehab Yang berlangsung dari hari selasa tanggal 6 Februari 2018 yang lalu telah usai pada hari ini.

Monday, February 26, 2018

Jalannya UTS di Ponpes Al-Mujtama'

Suasana Khidmatnya Ujian
Karang Anyar, (19/02/2018) Menjadi awal untuk Ujian Tengah Semester 2 di pondok pesantren Al-Mujtama' Al-Islami Putri. Pasalnya acara kegiatan yang pastinya diadakan setiap tahun ini menjadi salah satu sunnah pondok yang tidak boleh di lewatkan. dan ujian tengah semester ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018.

Sunday, February 25, 2018

Kunjungan Ustadz Bactiar Nasir di damping Kiyai GAUL



Kunjungan KH. Bakhtiar Nasir ke Pondok Pesantren al-Mujtama' al-Islami Putri karang Anyar Lampung Selatan di dampingi H. Ardiansyah. SH sebagai Direktur Radar sumbagsel yg juga Penasehat MIUMI lampung. didampingi Dr. KH. bukhori Abdul Shomad. MA. Sebagai Pimpinan Pondok. Dalam tausiyah KH.Bakhtiar Nasir depan santriwati dan ustazah menekankan pentingnya menjadi generasi Qurani dgn akhlakul Karim. Murid boleh salah, tapi seorang guru tdk boleh salah krn akan menjadi jariyah su'. Maka seorang muslimah yg sholeha hrs bermental ummahatul mukminin. Maka santriwati hrs jadi mu'alimah yg berqudwah menjaga diri. Jadilah calon2 istri yg sholehah

Sunday, February 11, 2018

Kyai Gaul Buka Acara Pramuka

Kamis siang (25/01/2018) tidak seperti biasanya lapangan dipenuhi oleh santriwati berseragam pramuka. Pasalnya hari itu merupakan acara tahunan Pondok Pesantren Al-Mujtama' Al-Islami Putri. ya hari itu merupakan Perkajum (Perkemahan Kamis dan Jum'at) yang diadakan di lapangan tengah Pondok Pesantren Al-Mujtam' Al-Islami Putri, Karang Anyar, Jati Agung, Lampung Selatan.

Friday, February 9, 2018

UJIAN BERBASIS KOMPUTER PERDANA

Rabu pagi (07/02/2018) menjadi awal kegiatan dari Lab. komputer yang ada di ponpes Al-Mujtama Al-Islami. Pasalnya untuk tahun ini adalah awal mula dari UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER, SMA IT Al-Mujtama'.